“Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis
labu…” (Ash- Shaffat [37]: 146)
Ayat ini menceritakan kisah Nabi Yunus
setelah ditelan ikan paus lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkannya dan
menumbuhkan pohon yaqtin atau labu.
Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa
seorang penjahit mengundang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
menghadiri suatu jamuan makan. Kata Anas, “Aku berangkat bersama Rasulullah
menghadiri jamuan makan tersebut. Kepada Rasulullah tuan rumah menghidangkan
roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Aku melihat Rasulullah
mencari labu dari seputar mangkuk kuah itu.’” (Riwayat Muslim)
Buah labu merupakan salah satu buah
kesukaan Rasulullah. Bahkan beliau menyuruh istrinya, Aisyah untuk memperbanyak
labu dalam masakannya. Dalam kitab al-Ghailaaniyyat diceritakan, Rasulullah
pernah minta kepada Aisyah untuk memperbanyak labu saat memasak sayur.
“Sesungguhnya labu itu dapat mengobati kesedihan hati,” kata Rasulullah.
Buah labu bersifat dingin dan basah
yang memberikan asupan gizi ringan. Sifatnya yang lembut dan berair dapat
memberikan suntikan makanan yang lembab berlendir, serta sangat cocok untuk
mereka yang kedinginan dan kelebihan lendir.
Airnya dapat menghilangkan dahaga
dan sangat bergizi. Jika diminum dengan quince dalam bentuk selai, dapat
melarutkan lendir. Jika ditumbuk lalu dibalutkan di bagian atas kepala dapat
membantu mengatasi radang otak.
Perasan airnya bila dicampur dengan
air mawar, lalu diteteskan ke telinga, berkhasiat mengatasi pembengkakan
telinga.
Labu juga berkhasiat mengobati
bengkak mata dan encok panas. Selain itu, ia dapat mengendalikan kadar gula dalam
darah.
Bagi mereka yang memiliki pencernaan
panas dan menderita demam, dianjurkan mengkonsumsi buah ini.
Kandungan bijinya mengandung
sejumlah asam amino langka yang berkhasiat mencegah atau mengatasi hipertrofi
atau pembesaran prostat jinak pada pria dewasa. Pada biji labu merah mengandung
mineral Zn (seng) dan Mg (Magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ
reproduksi, termasuk kalenjar prostat.
Ilmuwan dari Chosun University,
Korea Selatan menemukan bahwa dalam kulit labu terdapat sejenis zat aktif yang
mampu membunuh kuman penyebab penyakit candidiasis
atau infeksi jamur.
Sumber : Majalah Suara Hidayatullah,
Edisi Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar