Rabu, 13 Juni 2012

Al Khawarizmi


Nama    : Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
TTL       : Versi I : Khawarizm, Uzbekistan / 194 H/780 M
                  Versi II : Bukhara
Wafat   : Sekitar tahun 266 H/850 di Baghdad

Dunia Barat boleh mengklaim bahwa mereka adalah kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun sejatinya, yang menjadi Gudang Ilmu Pengetahuan adalah kawasan Timur Tengah. Mesopotamia, peradaban tertua dunia juga ada di kawasan Timur Tengah.

Salah satu ulama’ besar yang memiliki karya yang melegenda adalah Al Khawarizmi. Ia dikenal sebagai tokoh matematikawan handal yang dikenal seluruh dunia berkat konsep Aljabar. Seluruh dunia mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Padahal, pakde Fibonacci ini hasil karya pemikiran Al Khawarizmi. Karena pemikirannya beliau dijuluki Bapak Al-Jabar. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Hisab Al Jabar wal Muqabilah dan Jama wat Tafriq. Kitab inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.

Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga musik. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabala. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.

Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang juga menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus-cosinus-tangen, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulus diferensiasi-integral (kalo penemu Fisdas siapa ya?). Tabel ukur sudutnya (Tabel Trigonometri) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.

Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi (geografi). Karyanya Kitab Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. Kitab ini memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi ini memang sangat mengagumkan. Dia tidak hanya merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki beberapa bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah bekerja dibawah kepemimpinan Al Khawarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun 830. Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Khalifah Ma’mun Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk mengetahui volume dan lingkar bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.

Karya-karyanya yang menjadi referensi dunia adalah sebagai berikut :
1.    Hisab al-Jabar wal Muqabala (Aljabar)
Merupakan buku pertama Al Khawarizmi yang mengulas definisi Al-Jabar. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif)
a)      Kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
b)      Kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)
c)      Akar sama dengan konstanta (bx = c)
d)     Kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)
e)      Kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)
f)       Konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)
2.    Al Jama’ wal tafriq bi Hisab Al Hind (Dixit Algorizmi)
Buku kedua dari Al Khawarizmi mengulas tentang aritmatika (algoritma).
3.    Al Ard (Buku Penampakan Dunia atau Kenampakan Bumi)
Buku ketiganya mengulas tentang Geografi. terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ūrat al-Ar, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de Espana di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.
4.    Zij Al Shindin (Tabel Astronomi)
Buku keempat hasil tulisan Al Khawarizmi  mengulas tentang Astronomi. Versi asli  berbahasa Arabnya hilang, namun masih ada versi berbahasa Latin.
5.    Risala fil Istikhraj Tarikh al Yahud (Kalender Yahudi)
Buku kelimanya mengulas tentang penanggalan Yahudi. Di dalamnya diterangakan 19 tahun siklus interkalasi, Interval antara Era Yahudi dan era Seleucid, dan memberikan hukum tentang bujur matahari (seperti Al Biruni) dan bulan menggunakan Kalender Yahudi.
6.    Beberapa Manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo, dan Pari
Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Kitab Fihirst. Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab.


Sumber dari Ringkasan Kitab “Al Fihrist” karya Ibnu Nadim dan Buku “147 Ilmuwan Muslim dalam Sejarah Islam” karya Muhammad Gharib Jaudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar