Dan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal
mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci, dan
Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.(QS An-Nisaa : 57)
Keberadaan
surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Disebutkan di
dalam As Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari hadits Anas r.a dalam kisah Isra’
Mi’raj bahwa Nabi SAW melihat Sidratil Muntaha dan melihat di sisinya ada
Jannatul Ma’wa. Beliau bersabda, “Kemudian Jibril membawaku pergi hingga
berhenti d Sidratil Muntaha, maka Sidratil Muntaha itu diliputi warna-warni
yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, “Kemudian aku
masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara dan debunya
terbuat dari misik.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Dan
masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa surga adalah
makhluk Allah SWT yang telah diciptakan, sebagaimana pula dengan neraka. Maka
orang yang menyelisihi keyakinan ini adalah termasuk ahli bid’ah, seperti
mu’tazilah yang mengatakan bahwa surga belum diciptakan, tetapi baru diciptkan
pada hari Kiamat kelak. Pada edisi ini, Da’watuna akan mengajak pembaca untuk
mengenal sekilas tentang Surga.
Pintu-Pintu Surga
“Dan
orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan
(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah
terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Kesejahteraan
(dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu
kekal di dalamnya” (QS. Az-Zumar:73)
Di
dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan bahwa surga memiliki pintu-pintu,
sebagaimana juga neraka. Dan pintu-pintu surga apabila nanti telah terbuka,
maka akan terus dibiarkan terbuka tidak sebagaimana pintu neraka, ia akan
ditutup rapat sebab neraka merupakan penjara.
“Ini
adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang
bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn
yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.”
(QS. 38:49-50)
Rahasia
di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka
dapat mondar-mandir, datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan yang ke
dua adalah karena malaikat masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap
lembut dan ramah. Ini menunjukkan bahwa surga merupakan tempat aman dan
kedamaian yang tidak butuh untuk dikunci (ditutup) pintunya.
Di
dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda,
“Jika seorang
wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga
kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke
dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad)
"…
Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu As-Shalah.
Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu Aj-Jihad.
Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan
barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu Ash-Shadaqah.
Abu Bakar lantas berkata, 'Demi engkau dan ibuku (ummul mukminin), ya,
Rasulullah! Apakah seseorang harus dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah
seseorang yang dipanggil dari pintu-pintu itu seluruhnya? Rasulullah menjawab, Iya.
Dan aku berharap semoga engkau termasuk dari mereka." (HR. al-Bukhari)
Di Manakah Surga Berada?
Allah SWT berfirman, artinya,
“Dan
sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada
waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat
tinggal.” (QS. 53:13-15)
Ayat
ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidratil Muntaha
berada di atas langit. Dan juga firman Allah SWT, artinya, “Dan di langit
terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.”
(QS. 51:22)
Imam
Mujahid berkata, “Yang dimaksudkan adalah surga.” Dan Ibnu Abbas r.a
juga berkata, ” Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh.”
Kunci Surga
Rasulullah SAW bersabda,
“Kunci
Surga adalah persaksian tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah SWT.” (HR
Ahmad). Dikatakan kepada Wahb bin Munabbih, “Bukankah kunci surga itu
adalah kalimat la ilaha illallah? Maka dia menjawab, ” Ya, akan tetapi tiadalah
suatu kunci itu kecuali dia mempunyai gigi-gigi. Jika engkau datang dengan
kunci yang bergigi, maka surga akan terbuka, jika tidak, maka tidak akan
terbuka. Beliau memaksudkan dengan gigi di sini adalah rukun-rukun Islam.”
Jalan Menuju Surga
Jalan
menuju surga telah disepakati oleh para rasul dari awal hingga akhir hanyakah
satu. Sedangkan jalan ke neraka amatlah banyak tidak terhitung. Oleh karena itu
Allah SWT menyebutkan bahwa jalan yang lurus itu hanyalah satu dan menyebutkan
jalan kesesatan adalah banyak. Allah SWT berfirman, artinya,
“Dan
bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
SWT kepadamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al an’am 153)
Tingkatan Surga
Surga
memiliki tingkatan-tingkatan, sebagaimana firman Allah SWT, artinya,”(Kedudukan)
mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah SWT, dan Allah SWT Maha Melihat apa
yang mereka kerjakan.” (QS. 3:163) Itulah orang-orang yang beriman
dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di
sisi Rabbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia.” (QS. 8:4)
Tingkatan surga tertinggi adalah surga Nabi Muhammad SAW yaitu “Al Wasilah”
sebagaimana dalam hadits riwayat imam Muslim dari Amr bin al-Ash r.a bahwa dia
mendengar Nabi SAW bersabda, “Apabila kalian mendengar muadzin (sedang
adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan kemudian bershalawatlah
kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah SWT
akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah untukku Al-Wasilah,
Karena ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya untuk
seorang hamba saja dari hamba-hamba Allah SWT, dan aku berharap orang itu
adalah aku. Barangsiapa yang meminta untukku al-Wasilah maka dia berhak
mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim).
Nama-nama
Surga
1. Darus
Salam
Sebagaimana
firman Allah SWT, artinya, “Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada
sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang
selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127) Surga adalah Darussalam (negri
keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak
disukai, dan dia merupakan negri Allah SWT, diambil dari nama Allah SWT
“as-Salam”. Allah SWT pun mengucapkan salam atas mereka,
“Di
surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
(Kepada mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha
Penyayang.” (QS. 36:57-58)
2. Jannatu
‘adn
Sebagaimana
firman Allah SWT : Yaitu surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya
bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya,
istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum
bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar Ra’du:23-24)
3.
Jannatul Khuld
Karena
penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain. Allah
SWT berfirman, artinya, ”Katakanlah, “Apakah (azab) yang demikian itu yang
baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertaqwa?”
Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS.
Al-Furqan:15)
4. Darul
Muqamah
Sesuai dengan penegasan Allah SWT. di
dalam Al Qur’an, surat
Faathir, ayat 34-35:
"Dan
berkatalah mereka : Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengapus duka cita
dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri:
Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan
karunia-nya".
5.
Jannatul Ma’wa
Banyak
sekali didalam Al Qur’an dijelaskan,
antara lain :
Surat
As Sajdah ayat 19 :
"Adapun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat
surga-surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka
kerjakan."
Firman-nya lagi didalam surat An Naziat ayat 40-41:
Firman-nya lagi didalam surat An Naziat ayat 40-41:
"Dan adapun
orang-orang yang takut akan kebesaran Rabbnya dan menahan hawa nafsunya. Maka
sesungguhnya Surga Ma’wa
lah tempat tinggal mereka."
6. Jannatul
Nai’im
Jannatun
Na’im merupakan nama surge yang mencakup keseluruhan surge karena menghimpun
keseluruhan kenikmatan yang ada di semua surge, seperti makanan, minuman,
istana, taman yang indah, aroma wangi, dan sebagainya.
Allah
SWT berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh,
bagi mereka jannatun Na’im.”
(QS Lukman : 8)
7. Maqamul Amin
Nama ini
berarti tempat yang aman. Allah SWT berfirman dalam Surat Ad Dukhaan ayat
51-55:
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam
taman-taman dan mata-air-mata-air, mereka memakai sutera yang halus dan sutera
yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada
mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan
aman (dari segala kekhawatiran).”
Dalam ayat
tersebut Allah SWT memberikan 2 rasa aman sekaligus, yaitu aman lokasi dan
makanan. Mereka yang tinggal di situ merasa aman, tentram, tanpa kekhawatiran
gangguan dari manapun, serta aman dari terputusnya buah-buahan dan efek
buruknya (racun).
Jadi teringat saat memberikan materi
mentoring lanjutan buat adik kelas Statistika angkatan 2009, si Feri, Sendi,
dkk, sekitar bulan Februari 2011. Materinya:
Indahnya Surga bagi mereka yang terpilih. Saya post materinya biar berbagi ke rekan-rekan
semua….
Sumber :
1. “Hadil
Arwah Ila Biladir Afrah” karya Imam Ibnul Qayyim. Kitab ini diterjemahkan jadi
berjudul “Tamasya ke Surga”.
2.
“Kehidupan di Surga Jannatun Na'im” karya Halimuddin S.H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar